Pada bulan Oktober 2013 ini tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia adalah "Mental Health In Older Adult" atau diartikan "Melintasi Usia dengan Jiwa Sehat". Tema ini kuat berkaitan dengan tema tahun sebelumnya yang difokuskan kepada kesadaran atas depresi sebagai penyakit yang membebani masyarakat global di nomor dua setelah penyakit jantung dan pembuluh darah.
Ketika kita berangkat menua, ada dua destinasi yang menunggu kita. Akankah kita menuju ke Panembahan ataukah langsung ke Kasepahan ? Panembahan adalah arah kemana kita mendapat kearifan dari mereka yang bijak karena telah kenyang pengalaman hidup, dan kasepahan adalah keadaan yang lebih dekat ke kemunduran mendekati sesuatu yanag sepah, yang lebih banyak menjadi beban ketimbang peringan hati yang bimbang. Menyadari hal di atas, RS Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang termasuk yang mengutamakan pemaknaan lebih untuk kegiatan penyiapan hari tua. Titik berat kepada pemberdayaan para sepuh adalah salah satu unggulan Rumah Sakit.
Apa
itu kesehatan, jika menarik definisinya, adalah keadaan sehat, baik secara
fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Ini berarti bahwa kesehatan
mental/jiwa pempunyai peranan penting dalam kehidupan secara keseluruhan, juga
perlunya memahami tingkat kepedulian yang sama antara kesehatan psikis dengan
kesehatan fisik.
Seorang
lansia sakit bukan karena usianya melainkan karena ada suatu penyebab patologis
tertentu yang menjadi penyebabnya. Penyakit fisik sering menjadi faktor
kontribusi terhadap gangguan jiwa pada usia lanjut. Sebaliknya gangguan jiwa dapat
memperparah gejala dan gangguan fungsional yang berkaitan dengan penyakit
fisik, menambah hari perawatan di RS dan akhirnya meningkatkan biaya perawatan.
Gangguan
jiwa mempunyai dampak besar terhadap kemampuan usia lanjut melakukan aktivitas dasar
kehidupan sehari-hari, menambah ketergangtungannya, akhirnya mempengaruhi
kualitas kehidupan. Adanya stigma (pandangan negatif) terhadap gangguan/penyakit
jiwa, menyebabkan terlambatnya deteksi dan penanganannya.