MENUJU INDONESIA BEBAS PASUNG

MENUJU INDONESIA BEBAS PASUNG
PKRS DAN KESWAMAS RS JIWA Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG "PEDULI KESEHATAN JIWA". PENDERITA GANGGUAN JIWA BISA BERKARYA BILA TIDAK DIPASUNG.

Kamis, 14 Februari 2013

ANAKKU SEHAT MENTAL ?


Seperti apa kriteria anak sehat? Menurut WHO, kesehatan adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang lengkap, bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan. Nah, sehat mental pada anak berarti anak sehat secara rohani, memiliki aspek kejiwaan, perilaku, dan kemampuan berpikir sesuai dengan usianya.
Anda tentunya pengen tahu lebih lanjut kan gimana sih ciri-cirinya anak yang  sehat mental,  agar dapat mendeteksi dini apabila ada kelainan pada anak-anak.
Anda dapat melihat anak yang sehat mental akan berperilaku dan memiliki kemampuan berpikir yang sesuai usianya, seperti :
  • Senang berinteraksi dengan anak-anak lain
  • Merasa aman menghadapi kejadian yang akan datang
  • Berbuat sesuai dengan umurnya
  • Merasa nyaman dengan dirinya
  • Tidak mudah merasa takut
  •  Dapat tertawa pada situasi yang lucu
  • Periang dan optimis
  • Dapat tidur dengan nyenyak
  • Senang bermain dengan teman sebaya
  • Senang bersekolah atau pada permainan sekolah
Jika ciri-ciri anak sehat mental tidak ditemukan pada anak Anda, perlu dicurigai adanya gangguan pada perkembangan anak. Adapun bentuk-bentuk gangguan perkembangan anak dapat dilihat dari :
·      Gangguan kecemasan
    Ketika anak berada dalam kondisi tertentu yang sebenarnya wajar saja, tetapi ia merasa kurang nyaman dan takut, gugup, misalnya menjadi gemetar, detak jantungyang cepat, dan berkeringat.

·      Anttention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD)
Umumnya anak-anak ini tidak bisa mengikuti petunjuk, mudah bosan atau frustasi dengan tugas, juga cenderung bergerak terus-menerus dan impulsif (tidak berpikir sebelum bertindak)

·      Gangguan perilaku yang menganggu
     Anak-anak dengan gangguan ini cenderung menganggu orang di sekelilingnya. Contoh, kala di sekolah si anak selalu mengganggu temannya dan menentang aturan yang ada (tidak menghiraukan).

·      Gangguan perkembangan pervasif
     Anak bingung dengan pemikirannya dan sulit untuk mengerti lingkungan sekitarnya

·      Gangguan afektif
 Terkait dengan suasana hati, melibatkan perasaan terus-menerus dari kesedihan/suasana hati cepat berubah, termasuk depresi dan gangguan bipolar.


Agar Anak Sehat Mental
  • Anak harus dibesarkan dalam lingkungan yang sehat dan penuh kasih sayang. Anak harus mendapatkan stimulasi yang baik dan memadai sejak usia dini atau sejak lahir. Stimulasi yang diberikan harus sesuai dengan tahapan perkembangan mentalnya.
  • Bangun dan ajarkan kecerdasan adversitas (AQ yakni kecerdasan yang membuat anak mampu bertahan dalam suatu kondisi sulit dan dapat mengatasinya)  sejak masa kanak-kanak. Dengan melakukan sedini mungkin akan lebih mudah membentuk bkecerdasan dan mental juang seorang anak. Tentunya juga harus disesuaikan dengan kondisi dan usia si anak.
  • Hindari tindakan-tindakan otoriter dan terlalu memaksa anak untuk alasan apa pun. Tindakan seperti ini tidak akan memberikan dampak positif, justru sebaliknya
  • Bangun motivasi dan optimisme anak. Ajari anak untuk selalu berpandangan dan bersikap positif. Sikap positif ini tentu amat berpengaruh bagi anak setiap mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya nanti. Misal, dalam melakukan sesuatu katakanlah, “Cobalah dulu, Nak, ini tak sesulit yang kamu bayangkan. Ayah Ibu yakin, kamu pasti bisa!. Selain itu juga, perlu pemantauan sehingga penyimpangan secara dini dapat diketahui dan diperbaiki.                                                                                                                                                                                ( Febry )