Gangguan jiwa adalah suatu perubahan
dalam pikiran perilaku dan suasana perasaan yang menimbulkan penderitaan pada
individu dan atau hambatan dalam melaksanakan fungsi psikososial.Gangguan jiwa
berat (psikotik).Adalah gangguan jiwa
yang ditandai dengan hendaya (ketidakmampuan) berat dalam menilai kenyataan/
realitas. Gejala-gejala yang muncul adalah waham, halusinasi, hendaya berat
dalam perawatan diri, dalam fungsi social (misal : menarik diri dari pergaulan)
serta dalam pekerjaan sehari-hari/ yang biasa dilakukan.
Penyebab Gangguan Jiwa :
1.
Faktor Somatik /Somatogenik :
Neuroanatomi.Neurokimiawi
(neurotransmitter),Tingkat kematangan perkembangan organic,Faktor Pre &
Perinatal.
2.
Faktor Psikologi / Psikogenik
Interaksi Ibu – Anak,Peranan Ayah., Persaingan Saudara
Kandung.,Intelegensia.,Hubungan kekeluargaan, pekerjaan, permainan, dan
hubungan kemasyarakatan, Kehilangan.,Konsep diri : pengertian identitas diri
terhadap peranannya dlm lingkungan, Pola adaptasi & pembelaan (mekanisme
Coping),Tingkat perkembangan emosi
3.
Faktor Sosio-budaya
Kestabilan keluarga., Pola asuh anak,Tingkat
ekonomi,Domisili perumahan, Masalah SARA ( Suku, Agama, Ras, Adat), Nilai-nilai
budaya;.Masalah Pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, minoritas dsb.
Dari hasil evaluasi
di RSJRW Lawang terutama di Poli Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Dr. Radjiman
Wediodiningrat Lawang, ditemukan 8 dari 10 pasien skizofrenia gangguan jiwa)
terlambat untuk datang ke Poli Kesehatan Jiwa karena pasien diajak dulu pada fasilitas pelayanan
non medis (supranatural, dukun, kyai dan lain-lain). Setelah beberapa bulan
bahkan satu tahun lebih belum menunjukkan adanya perbaikan atau kesembuhan baru
dibawah pada layanan kesehatan jiwa (PKJ).
Klien gangguan jiwa dengan diagnosis skizofrenia diperkirakan akan kambuh 50
% pada tahun pertama, 70 % pada tahun kedua
dan 100 persen pada tahun kelima setelah pulang dari rumah sakit
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kekambuhan klien gangguan jiwa adalah
·
Klien
·
Tersedianya informasi tentang pelayanan kesehatan yang mudah
dicapai oleh klien.
·
Kemampuan klien dalam memecahkan masalah sehari-hari.
·
Tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa.
·
Besar kecilnya dorongan sosial dan keluarga dan masyarakat di mana
klien itu tinggal.
Dalam UU kesehatan nomer 23 tahun 1992
pasal 5 menyebutkan “Setiap orang berkewajiban untuk ikut serta dalam
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga dan
lingkungan”.
Alasan keluarga
diatas sangat erat dengan stigma masyarakat tentang gangguan jiwa (skizofrenia).Alasan utama keluarga atas
keterlambatan tersebut adalah menganggap bahwa pasien sakit dikarenakan
gangguan jin, diguna-guna orang lain, tidak kuat membawa ilmu yang dipelajari
bahkan ada yang beralasan keluarga malu membawa ke rumah sakit jiwa karena
tidak mau salah satu anggota keluarganya dikatakan gila.
Keluarga memiliki
peran yang sangat besar dalam melakukan perawatan terhadap penderita gangguan
jiwa. Peran keluarga terhadap penderita gangguan jiwa berhubungan erat dengan
tugas keluarga dalam bidang kesehatan. 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan
yang harus dilakukan, yaitu :
1.
Mengenal masalah kesehatan setiap
anggotanya.
2.
Mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan yang tepat bagi keluarga.
3. Memberikan keperawatan anggotanya yang
sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya
yang terlalu mudah.
4.
Mempertahankan suasana dirumah yang
menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik
antara keluarga dan lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang
ada).
Fungsi keluarga
Secara umum fungsi keluarga sebagai berikut :
1)
Fungsi afektif
Adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain.
2)
Fungsi sosialisasi
Adalah fungsi mengembangkan dan tempat
melatih anak untuk berkehidupan sosial
sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain.
3)
Fungsi reproduksi
Adalah fungsi untuk mempertahankan
generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4)
Fungsi ekonomi
Adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu dalam meningkatkan penghasilan
untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5)
Fungsi perawatan/ pemeliharaan kesehatan
Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan
kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.
Manfaat Peran Keluarga
Bagi klien
¨
Mempercepat proses
penyembuhan melalui dinamika kelompok
¨
Memperbaiki hubungan
interpersonal klien dengan setiap anggota keluarga
¨
Menurunkan angka
kekambuhan
Bagi keluarga
¨
Memperbaiki fungsi
dan struktur keluarga
¨
Keluarga mampu
meningkatkan pengertian thd klien sehingga keluarga lebih dapat
menerima,
toleran, dan menghargai klien sebagai manusia
¨
Keluarga dpt
meningkatkan kemampuan dlm membantu klien dlm proses rehabilitasi
(Posted : M. Shalehuddin, S.Kep.Ns.,M.Kes)