Seperti apa kriteria
anak sehat? Menurut WHO, kesehatan adalah keadaan kesejahteraan fisik, mental,
dan sosial yang lengkap, bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan. Nah,
sehat mental pada anak berarti anak sehat secara rohani, memiliki aspek
kejiwaan, perilaku, dan kemampuan berpikir sesuai dengan usianya.
Anda tentunya pengen
tahu lebih lanjut kan gimana sih ciri-cirinya anak yang sehat mental, agar dapat mendeteksi dini apabila ada
kelainan pada anak-anak.
Anda dapat melihat anak
yang sehat mental akan berperilaku dan memiliki kemampuan berpikir yang sesuai
usianya, seperti :
- Senang berinteraksi dengan anak-anak lain
- Merasa aman menghadapi kejadian yang akan datang
- Berbuat sesuai dengan umurnya
- Merasa nyaman dengan dirinya
- Tidak mudah merasa takut
- Dapat tertawa pada situasi yang lucu
- Periang dan optimis
- Dapat tidur dengan nyenyak
- Senang bermain dengan teman sebaya
- Senang bersekolah atau pada permainan sekolah
Jika ciri-ciri anak sehat mental
tidak ditemukan pada anak Anda, perlu dicurigai adanya gangguan pada perkembangan anak. Adapun bentuk-bentuk gangguan perkembangan anak dapat dilihat dari :
· Gangguan kecemasan
Ketika anak berada
dalam kondisi tertentu yang sebenarnya wajar saja, tetapi ia merasa kurang
nyaman dan takut, gugup, misalnya menjadi gemetar, detak jantungyang cepat,
dan berkeringat.
· Anttention Deficit Hiperactivity
Disorder (ADHD)
Umumnya
anak-anak ini tidak bisa mengikuti petunjuk, mudah bosan atau frustasi dengan
tugas, juga cenderung bergerak terus-menerus dan impulsif (tidak berpikir
sebelum bertindak)
· Gangguan perilaku yang menganggu
Anak-anak dengan
gangguan ini cenderung menganggu orang di sekelilingnya. Contoh, kala di
sekolah si anak selalu mengganggu temannya dan menentang aturan yang ada (tidak
menghiraukan).
· Gangguan perkembangan pervasif
Anak bingung
dengan pemikirannya dan sulit untuk mengerti lingkungan sekitarnya
·
Gangguan
afektif
Terkait dengan suasana hati, melibatkan perasaan terus-menerus dari
kesedihan/suasana hati cepat berubah, termasuk depresi dan gangguan bipolar.
Agar Anak Sehat Mental
- Anak harus dibesarkan dalam lingkungan yang sehat dan penuh kasih sayang. Anak harus mendapatkan stimulasi yang baik dan memadai sejak usia dini atau sejak lahir. Stimulasi yang diberikan harus sesuai dengan tahapan perkembangan mentalnya.
- Bangun dan ajarkan kecerdasan adversitas (AQ yakni kecerdasan yang membuat anak mampu bertahan dalam suatu kondisi sulit dan dapat mengatasinya) sejak masa kanak-kanak. Dengan melakukan sedini mungkin akan lebih mudah membentuk bkecerdasan dan mental juang seorang anak. Tentunya juga harus disesuaikan dengan kondisi dan usia si anak.
- Hindari tindakan-tindakan otoriter dan terlalu memaksa anak untuk alasan apa pun. Tindakan seperti ini tidak akan memberikan dampak positif, justru sebaliknya
- Bangun motivasi dan optimisme anak. Ajari anak untuk selalu berpandangan dan bersikap positif. Sikap positif ini tentu amat berpengaruh bagi anak setiap mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupnya nanti. Misal, dalam melakukan sesuatu katakanlah, “Cobalah dulu, Nak, ini tak sesulit yang kamu bayangkan. Ayah Ibu yakin, kamu pasti bisa!. Selain itu juga, perlu pemantauan sehingga penyimpangan secara dini dapat diketahui dan diperbaiki. ( Febry )